PRO TECH - Pandemi virus Corona atau COVID-19 telah merasuk ke sendi-sendi dunia usaha, tak terkecuali perusahaan financial technology (fintech). Para perusahaan dompet digital mulai menghentikan layanan paylater-nya dengan alasan pandemi.
Padahal layanan paylater ini sebelum pandemi semakin ngetren. Hampir semua perusahaan dompet digital mengembangkan layanan ini.
Pada dasarnya fungsi paylater hampir sama dengan kartu kredit. Pengguna bisa memanfaatkan layanan ini untuk berbelanja lalu bayarnya nanti sesuai jadwal. Ada yang bisa dilunasi langsung pada saat tanggal ditetapkan tanpa kena bunga, ada juga yang bisa dicicil dengan pengenaan bunga.
Para dompet digital mulai mengeluarkan fitur paylater ini rata-rata pada 2019 lalu, mulai dari OVO, Traveloka, Gopay, dan Shopee.
[ads id="ads1"]
Namun kini para dompet digital itu mulai memperketat layanan paylater-nya. Menurut penelusuran detikcom ada dua dompet digital yang melakukan hal itu yakni OVO dan Shopee. Keduanya memiliki alasan yang sama yakni pandemi COVID-19.
Baca juga:
Ahok bongkar AIB Direksi pertamina
Untuk Shopee sendiri melakukan penyesuaian layanan paylater-nya dengan cara menurunkan limit kredit. Salah satu pengguna Shopee yang enggan disebutkan namanya tiba-tiba kaget, limit akun Shopee paylater-nya biasanya mencapai Rp 2 juta tiba-tiba hanya tinggal Rp 180 ribu.
Ketika dikonfirmasi ke customer service Shopee ternyata turunnya limit itu bukan karena sudah digunakan melainkan karena pihak Shopee menurunkan limitnya. Tak hanya itu, limit Rp 180 ribu itu juga tidak bisa digunakan sebelum dia melunasi cicilan sebelumnya.
Pihak Shopee beralasan penyesuaian limit paylater tersebut dilakukan juga untuk memastikan layanan itu tetap bisa tersedia selama masa pandemi COVID-19. Namun di saat yang sama Shopee juga mengeluarkan layanan Shopee Pinjam. Layanan ini bedanya dengan paylater bisa pinjaman tunai dan masuk ke rekening pengguna.